Makaroni merupakan makanan yang baik untuk disantap oleh ibu hamil. Kandungan asam folatnya yang tinggi dapat mencegah bayi lahir cacat.

Jika Anda berkesempatan jalan-jalan ke Bogor, jangan lupa untuk mencicipi kelezatan makaroni panggang. Makaroni yang sebelumnya banyak disajikan di restoran Italia, saat ini telah menjadi primadona kuliner Bogor dalam bentuk makaroni panggang. Kehadiran makaroni panggang menjadi pelengkap oleh-oleh khas Bogor, selain asinan, roti unyil, talas, dan manisan pala.
Di supermarket, saat ini banyak ditemukan makaroni instan yang tinggal direbus dengan air panas, sama persis seperti memasak mi instan. Makaroni merupakan salah satu jenis dari produk pasta. Istilah pasta digunakan karena produknya terbuat dari adonan tepung, yaitu hasil pencampuran tepung dari biji-bijian dengan air.
Menurut legenda, awal mula makaroni diduga berasal dari Cina. Pada abad ke-13, pengembara Italia yang sangat tersohor ketika itu, Marcopolo, mulai memperkenalkan mi kepada masyarakat Italia sepulangnya dari Cina. Seiring dengan berjalannya waktu, produk mi yang berasal dari Cina tersebut mengalami banyak modifikasi, sehingga akhirnya menjadi berbentuk makaroni seperti saat ini.
Kata makaroni berasal dari bahasa Italia, maccheroni. Namun, beberapa ahli sejarah ada yang mengatakan bahwa kata makaroni berasal dari bahasa Yunani, makaria, yang berarti terbuat dari gandum. Dari mana pun asalnya, yang jelas saat ini makaroni merupakan salah satu sumber karbohidrat yang cukup populer di Tanah Air kita.
Asam Folat Cegah Bayi Cacat
Makaroni sangat dianjurkan banyak dikonsumsi ibu yang sedang hamil maupun menyusui. Hal tersebut karena makaroni kaya akan asam folat.
Asam folat sangat penting untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak karena asam folat adalah komponen dalam DNA dan RNA manusia. Wanita yang berumur di atas 30 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sumber asam folat, mengingat mulai usia tersebut kemampuan tubuh menyerap senyawa itu menjadi sangat rendah.
Selain itu, penelitian terakhir menunjukkan bahwa kecukupan asam folat akan mengurangi risiko kelahiran bayi cacat. Kebutuhan asam folat pada orang dewasa mencapai 400 mkg per hari. Dalam 100 gram makaroni terkandung 200-300 mkg asam folat, cukup baik untuk mendukung kebutuhan harian asam folat.
Namun, bagi mereka yang alergi terhadap protein gluten, sebaiknya menghindari konsumsi makaroni. Alergi terhadap gluten atau dikenal dengan penyakit celiac disebabkan tubuh tidak dapat menoleransi protein gluten. Padahal, gluten banyak terdapat di dalam gandum.
Sebagian besar penyakit ini disebabkan oleh pengaruh genetik. Selain itu, juga disebabkan pemberian diet gluten pada anak bayi yang terlalu dini atau terlalu banyak, serta infeksi rotavirus saluran cerna pada bayi.
Respon tubuh tiap orang terhadap komponen alergen ini berbeda-beda. Ada yang ketika bayi sudah terkena penyakit ini, tetapi ada pula ketika beranjak dewasa atau ketika berusia lanjut baru merasakan alergi ini.
sumber : Senior (Prof. Dr. Made Astawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar